
Mandala Swarga

Cerita tentang harmoni semesta yang menemukan jalan untuk kembali setelah terkoyak selama ribuan masa
PROLOG
Ada masa, dimana semesta bukanlah tempat yang terpisah-pisah. Ia adalah jaringan harmoni yang meliputi berbagai jagad atau semesta yang berdiri di dimensi yang berbeda namun saling terhubung, berputar dalam keseimbangan sempurna. Setiap jagad memiliki esensinya sendiri, menjadi penjaga elemen yang membentuk keberadaan. Hubungan di antara mereka diatur oleh para dewa, makhluk abadi yang menjaga arus energi yang mengalir bebas melalui Gerbang Swarga, pintu-pintu kosmik yang memungkinkan semua jagad tetap terhubung.
Namun, harmoni itu tak abadi. Ketika keserakahan tumbuh dan kekuatan di salah satu jagad mulai mengancam keseimbangan, riak-riak kekacauan muncul di seluruh semesta. Dimulai dari ketidakseimbangan kecil di satu jagad, konflik meluas, menimbulkan ketegangan antar dimensi. Beberapa jagad menjadi lebih dominan, menyerap energi dari yang lain, dan Gerbang Swarga yang dulu stabil mulai menunjukkan tanda-tanda keretakan.
Para dewa, yang telah berusaha menjaga harmoni selama ribuan tahun, akhirnya menghadapi keputusan terberat mereka. Untuk menyelamatkan keseluruhan semesta, mereka sepakat untuk memutuskan hubungan antar jagad. Gerbang Swarga dihancurkan, dan aliran energi yang menghubungkan jagad-jagad itu diputus. Dalam sekejap, semesta yang dulunya bersatu kini menjadi terfragmentasi—masing-masing jagad berdiri sendiri, terisolasi dalam dimensinya yang unik.
Namun, pemisahan ini bukan tanpa konsekuensi. Kehilangan hubungan antar dimensi membuat setiap jagad kehilangan akses ke elemen-elemen yang mereka butuhkan untuk menjaga keseimbangan internalnya. Dalam kesunyian 10.000 tahun, jagad-jagad itu perlahan berubah, beradaptasi dengan isolasi mereka, namun tidak tanpa kehilangan.
Di tengah keterpisahan ini, para dewa menghilang. Beberapa percaya mereka tertidur, melebur dengan elemen-elemen jagad yang mereka lindungi, sementara yang lain meyakini mereka tersembunyi di tempat yang tak bisa dijangkau oleh makhluk fana. Sementara itu, di bawah permukaan masing-masing jagad, Gerbang Swarga yang terputus mulai menunjukkan tanda-tanda regenerasi.
Tanpa sepengetahuan banyak makhluk, proses regenerasi ini perlahan mengembalikan jalur-jalur energi yang dulu menghubungkan jagad-jagad tersebut. Muncul anomali—makhluk-makhluk yang tiba-tiba menemukan diri mereka terlempar ke jagad lain, meski hanya sekejap. Beberapa memandang ini sebagai ancaman, sementara yang lain menganggapnya sebagai harapan: bahwa harmoni lama mungkin dapat dipulihkan.
Namun, waktu telah mengubah segalanya. 10.000 tahun keterpisahan telah menciptakan perbedaan yang sangat besar antara setiap jagad. Jagad Ageng, tempat manusia bertahan dengan keterbatasan dunia fisik, menjadi ladang konflik dan perjuangan demi kelangsungan hidup. Jagad Alit, ruang spiritual yang dulunya menjadi tempat peristirahatan jiwa-jiwa, kini menjadi bayangan sunyi yang dihuni oleh roh-roh terlantar. Kala Wana, yang terisolasi dengan energi destruktifnya, kini menjadi ancaman nyata jika gerbang kembali terbuka sepenuhnya.
Di tengah perubahan ini, legenda tentang Mandala Swarga—keseimbangan purba yang menghubungkan semua jagad—kembali terdengar. Konon, ada cara untuk menyatukan kembali semesta tanpa mengulangi kehancuran masa lalu. Namun, itu bukan tugas yang mudah. Keseimbangan hanya dapat dicapai dengan menemukan elemen-elemen inti dari masing-masing jagad dan menyatukannya melalui Gerbang Swarga yang baru.
Kini, ketika gerbang-gerbang lama mulai hidup kembali, pilihan ada di tangan makhluk-makhluk dari berbagai jagad. Apakah mereka akan menggunakan kesempatan ini untuk membangun kembali harmoni, atau justru menciptakan konflik baru yang lebih menghancurkan?
Di atas segalanya, satu hal menjadi jelas: regenerasi Gerbang Swarga bukanlah sebuah kebetulan. Sesuatu, atau seseorang, telah mengatur semua ini. Dan di tengah kegelapan yang memisahkan jagad-jagad itu, rahasia besar tentang apa yang sebenarnya terjadi pada para dewa, dan alasan mereka memutuskan harmoni, perlahan mulai terungkap.
Inilah kisah tentang harmoni yang terkoyak, keterpisahan yang melahirkan transformasi, dan kesempatan kedua untuk menyatukan kembali semesta yang telah lama terfragmentasi. Mandala Swarga adalah perjalanan menuju pemulihan, tetapi juga ujian terbesar bagi setiap jagad yang pernah menjadi bagian dari roda kosmik yang tak tergantikan.